About me

My photo
DKI Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Jesus Army ~ IE 2010 Trisakti ~ BYONIC B019 ~ PMFE USAKTI '11/'12 * Addict to Sharing * Men of Honor * Father & Brother for two of my sisters

Find Out (search)

Popular Posts

Monday, July 25, 2011

Saat Ketegangan Berubah Menjadi Sesuatu yang Mengasyikkan

30/06/2011
Oleh : Ivay Qbo

“Boom”. Angkat paddle mu lalu teriak lah sekencang-kencangnya, rasakan ketegangan saat perahu menuruni bendungan setinggi delapan meter.


 

Berarung jeram di akhir pekan adalah kegiatan yang sudah tidak awam lagi kami lakukan. Ketegangan saat melewati jeram-jeram yang menghadang bagai candu yang terus menggoda untuk terus kembali melewatinya. Teriakan takut serta bahagia bercampur saat perahu terombang-ambing dalam derasnya air yang mengamuk. Di sinilah letak kenikmatannya, saat adrenalin berhasil terpacu, rasa takut hilang yang tersisa hanya ketagiahan, ingin lagi dan lagi. 
Seperti minggu ini, aku dan beberapa rekan ku hendak berarung jeram di Sei Bingei yang terletak di Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Sungai ini merupakan sungai yang sangat familiar untuk olah raga arung jeram di Sumatera Utara apalagi lokasi sungai ini sudah dikomersilkan buat orang awam yang ingin mencoba meliuk-liuk dalam sungai jernih berarus deras. Sei Bingei sendiri merupakan sungai yang relatif aman untuk lokasi pengarungan bagi rafter pemula, karena di setiap jeram yang besar terdapat flat, jadi apabila terjadi sesuatu lebih mudah dalam halrescue. Namun meskipun disebut sebagai sungai yang relatif aman tetap saja kita tidak boleh menyepelekan sungai ini, karena aku punya pengalaman pribadi yang buruk justru di sungai ini, sungai ini hampir menelan nyawaku. Tetap hati-hati. 
           
          
         Dari Medan menuju lokasi ini dapat di tempuh dengan waktu sekitar satu setengah jam, setelah sampai di base camp bergerak lagi menuju lokasi start pengarungan menempuh waktu sekitar empat puluh lima menit, degan pemandangan sawah serta kebun jagung yang menghijau, sungguh indah.
            Sampai di start kami memompa perahu, melakukan pemanasan, membagi tim, portagingmenuju bibir sungai, lalu bersiap untuk mengarungi jernihnya Sei Bingei. Pengarungan di Sei Bingei sendiri biasanya di tempuh dengan waktu dua sampai tiga jam.
 
 Beberapa orang dari rekanku merupakan orang yang baru pertama kali mencicipi olah raga arung jeram, pasti asik melihat wajah mereka menegang lalu berubah senang saat melewati jeram-jeram di sungai ini.
Jeram-jeram pun berhasil kami lewati dengan mulus. Kondisi air yang jernih terus merayu untuk turun dari perahu lalu berenang menjamahnya. Lalu tebing-tebing yang tegak berdiri juga tak kalah seksi dan terus menjajakan pesonanya lalu kita di hipnotis untuk melompat dari puncak nya, teriak lah ketakutan akan menjauh dari mu. 
Di ujung jeram terakhir aku ingin memberi kejutan bagi awak perahu ku, aku yang kebetulan saat itu berada pada posisi kapten perahu mengarahkan perahu menuju batu besar yang apabila perahu menghantam batu besar tersebut kondisi flip (perahu terbalik) kemungkina besar terjadi. Rencana ku berhasil perahu terbalik, aku masih sempat tersenyum sesaat sebelum perahu tersebut menumpahkan semua awak perahu.
Wajah sebagian rekan ku memerah, apalagi yang baru pertama kali berarung jeram. Aku kembali tertawa saat perahu berhasil aku kembalikan ke kondisi semula lalu menjemput semua awak perahu ku. “ini baru nama nya bonus arung jeram” ucapku dengan bibir yang masih tersungging membentuk senyuman. Dengan wajah yang masih merah akibat takut, meraka pun ikut tertawa. 
Di akhir pengarungan kami bertemu dengan bendungan setinggi delapan meter yang akan kami turuni dengan perahu. Ini lah yang menjadi daya tarik Sei Bingei.  Ada  sebuah istilah “Save the best for the last”.
Aku kembali menginstruksikan awak perahu bagaimana posisi yang baik saat menuruni bendungan tersebut, tampak wajah tegang dan bercampur penasaran di wajah mereka. Perlahan namun pasti perahu pun melaju menuju bendungan tersebut.
“Boom” teriakku, semua awak siap dengan posisi untuk menuruni bendungan, perahu meluncur deras dan menghentak di dasarnya, sebuah sensasi yang luar biasa. “Ulang lagi yok” ucap salah seorang rekan ku yang wajah nya tampak begitu senang saat berhasil melewati bendungan tersebut. Asik !

No comments:

Post a Comment